Film Pendek “LUPUT”

—Ojo kagetan ojo gumunan ojo aleman—

Falsafah Jawa yang mengingatkan agar tidak mudah kaget, tidak mudah terpukau atau takjub dan pula tidak mudah tergoda serta bertindak berlebihan.

Cerita fiksi keseharian masyarakat Jawa Timur bagian timur yang kental dengan karakter Pendalungan, yaitu perpaduan/akulturasi antara suku Jawa dan Madura melahirkan dialektika yang saling mempengaruhi satu sama lain, Jawa yang ke-Madura-an dan Madura yang ke-Jawa-an.

=======================

Film pendek ini dibuat dengan modal nekat, dengan alat seadanya serta kemampuan teknis yang pas-pasan.

Di awal pembuatan, tim sempat galau karena setelah dilakukan pengambilan gambar, banyak hal tidak terduga yang menantang. Salah satu yang paling krusial adalah tema cerita yang mengambil waktu malam hari dengan lokasi pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor) pula di jalan umum. Akibatnya, ada satu sesi pengambilan gambar yang dimulai dari jam 8 malam hingga jam 2 dini hari terpaksa tidak dapat dipakai karena kondisi hasil gambar yang tidak memungkinkan untuk digunakan.

Kesalahan yang dibuat mungkin terlihat konyol bagi yang sudah faham betul dalam bidang fotografi. Tapi memang kami semua dalam tim adalah para pemula, ini menjadi pelajaran berharga. Kami hanya ingin mendapatkan hasil gambar yang terang di malam hari, ahirnya kami hajar dengan memaksimalkan angka ISO pada setelan kamera. Mudah sekali ditebak, ketika hasil gambar dibuka, gambar penuh dengan bintik (noise).

Kondisi itu memaksa kami belajar lagi, ternyata, untuk pengambilan gambar bergerak di malam hari, kisaran nilai ISO tertinggi yang disarankan adalah 800 saja. Kami lakukan percobaan lagi dengan setelan tersebut. Gambar yang dihasilkan nyaris tidak dapat terlihat di layar kamera, gelap gulita! Kami mencoba alternatif lain dengan menambah kecerahan cahaya melalui perangkat lunak pengolah video. Terlihat hasilnya gambar menjadi lebih halus, namun tetap kurang terang.

Sudah kepalang tanggung, ahirnya kami mencoba membuat penerangan tambahan, dengan biaya sehemat mungkin. Karena lokasi pengambilan gambar di luar ruangan dan jalan umum, kami tidak punya pilihan lain selain menggunakan arus listrik dari mobil. Akhirnya lampu LED 12 volt menjadi pilihan. Puluhan lampu kami susun di dalam wadah penyimpan makanan dan ternyata sangat membantu saat pengambilan gambar berikutnya.

Tantangan berikutnya adalah hasil gambar dari merk dan jenis kamera yang berbeda. “Senjata” kami hanya sebuah kamera pocket merk Sony type DSC WX50 dan kamera DSLR Canon D1200. Karakter hasil gambar kedua kamera ini ternyata memiliki perbedaan yg cukup signifikan. Hasil rekaman video kamera Sony cenderung kemerahan, sedangkan hasil rekaman kamera Canon cenderung kebiruan. Kami mendapat solusi dengan cara menyediakan “track” yang berbeda untuk setiap jenis/type kamera saat pelakukan penyuntingan pada aplikasi pengolah video. Dengan cara ini, penyesuaian gambar dapat dilakukan secara lebih mudah untuk menyesuaikan dengan karakter hasil rekaman gambar dari kamera lainnya.

Faktor suara ternyata juga menjadi hal krusial saat membuat sebuah video. Terlebih jika di luar ruangan, akan banyak sekali suara lain yang ikut terekam saat pengambilan gambar, yang paling banyak adalah suara kendaraan bermotor. Kembali karena dengan alat seadanya, maka hasil rekaman suara menjadi kurang maksimal. Jika ada budget lebih, membeli alat perekam suara berkualitas bisa menjadi pertimbangan. Tapi kami belum. Hal ini kami siasati dengan merekam suara latar secara terpisah, suara jangkrik, suara mesin, suara hening dll. Kami menyunting semampu kami agar hasil suara lebih maksimal. Tetapi, ada satu kejutan yang membuat pekerjaan tadi “sedikit” sia-sia. Ternyata, setelah kami memasukkan suara musik latar, suara suasana sekitar yang sudah terkondisikan menjadi tidak begitu terdengar. Kalau saja hal ini kami ketahui dari awal, kami tidak akan capek-capek menyuting suara latar dimana pada saat dibarengi suara musik akan menjadi tidak krusial. Tapi juga namanya baru belajar, semua pasti kelak akan berguna.

Karena itu jika sobat sekalian ada yang ingin membuat video dengan menggunakan suara latar musik, mungkin tak perlu susah-susah menyuting suara latar suasana (ambience) karena tidak akan terlalu berpengaruh terhadap hasil akhir.

Ada beberapa sesi yang memang dari sisi suara (audio) sudah tidak dapat tertolong lagi, untuk hal ini, tidak ada cara lain menurut kami selain melakukan dubbing audio. Menurut kami, mendubbing suara ternyata juga tidak mudah. Kalaupun suara sudah sesuai dengan mimik bibir, tetapi karakter dan intonasi suara (bagi pemula) akan sulit menyesuaikan dengan video aslinya. Belajar dari hal ini, kembali kami berkeinginan suatu saat jika memiliki budget yang cukup, ingin berinvestasi memiliki perangkat perekam suara yang layak, yang dapat menyaring suara dengan baik sehingga tidak banyak noise yang ikut terekam.

Namun, itu semua hanyalah sebagian kecil yang berperan dalam pembuatan tayangan ini. Unsur terbesar adalah ijin dari NYA sehingga kami semua dipertemukan untuk saling mendukung hingga film pendek pertama ini selesai dibuat. Semoga berlanjut dengan pembuatan tayangan berikutnya yang menghibur dan bermanfaat bagi seluruh pemirsa di jagat maya.

Jalan jalan ke Ungapan

Lama sudah tersiar kabar bahwa sedulur pecinta Mitsubishi Colt T120 di Malang Raya dan sekitarnya yang tergabung dalam MR.MC (Malang Raya Mitsubishi Colt T 120) akan menggelar acara ulang tahun pertama di Pantai Ungapan. Tetapi hingga hari H datang, saya belum juga tahu apakah saya bisa ikut merayakannya. 25 Pebruari, jam 9 pagi, saya menelpon salah satu sedulur colt Jember,om Henry, memastikan ihwal keinginannya untuk hadir di Malang, ternyata belum bisa berangkat karena masih kecapekan, baru selesai menangani rombongan besar tour ke luar Jawa. Saya merasa bingung, ingin hati berangkat, namun ada 2 agenda acara di lingkungan tempat saya tinggal yang akan digelar bersama warga, padahal disitu saya juga terdaftar sebagai salah satu pengurus inti. Di sisi lain, acara di Malang sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi terdengar kabar bahwa sedulur dari Bandung pun ikut datang merayakannya. Ah, moment langka ini sungguh berat untuk dilewatkan. Continue reading

JemberTourism Mobile App

JemberTourism mobile App

Akses cepat info wisata Jember

Kini, untuk akses Info Wisata Jember yang lebih mudah dan lengkap, silahkan download aplikasi “JemberTourism” di Google Play .Terdapat 5 Menu Utama yaitu : Wisata, Kuliner, Hotel, Oleh-oleh dan Lain-lain yang dapat diakses dari ikon menu di sebelah kiri atas homepage. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur penunjuk arah yang akan memudahkan anda menemukan lokasi tujuan dengan bantuan navigasi Google Map, Saat ini aplikasi JemberTourism masih dalam tahap pengembangan, untuk pertanyaan, kritik & saran silahkan mengisi form disini.

Continue reading